Kamis, 15 Agustus 2013

Pria dan Aku...




"Menurutmu?"

Aku masih terdiam kaku, entah membayangkan apa yang akan terjadi. Hatiku terus berusaha memberontak agar aku tidak mengungkapkan apapun terhadap pria paruh baya ini.

"Apa maksudnya dengan pertanyaan itu?"

"Aku tidak tahu… tapi suatu hari nanti kau akan tau…"

Pria itu hanya meneguk dirinya dengan angin yang akan menjemputnya ke alam baka. Dia tersenyum dengan keadaan meringis, menyadari bahwa hidupnya tinggal seujung lidi.

Dia mendesah… ” Kau tahu, hidup ini sebentar lagi akan rusak. Aku memang merindukan surga…”

Aku melirik ke arah kiri dan berguman “Aku juga…”

Kau tidak perlu tau kami tinggal dimana, siapa kami atau… apapun tentang kami.


"Baru pertama kali aku melihatmu berguman…" dia tertawa, entah apa yang dia tertawakan. Tak ada yang lucu di sini.

Aku hanya tersenyum kecil dan melihat ke depan, dunia yang gersang… yah, tidak juga untuk ukuran sebenarnya. Masih banyak pepohonan, air dan… kebutuhan alam yang dibutuhkan disini.

"Benarkah?" Aku memutarkan bola mataku, mendecak karena hal ini terasa bodoh.Sangat. Bahkan aku tidak terpikir aku akan berhenti di tempat ini.

"Apakah ada yang lucu?"

"Kenapa kau bertanya? Kenapa tidak kau saksikan?"


(Kutipan dari ...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar